Bima.- Untuk meningkatkan kenyamanan anak bangsa dalam proses belajar maka hal ini melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia (RI) mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik di bidang Pendidikan Dasar dan Pertama di Kabupaten Bima terus memberikan bukti nyata setiap tahun. Peningkatan dana tersebut bukti bahwa pelaksanaan DAK fisik di Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima berjalan lancar dan sesuai dengan aturan.
Pasalnya, DAK fisik di Dikbudpora Kabupaten Bima tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Pada 2022 hanya sebesar 39 miliar, tahun 2023 sebesar 43 miliar dan kemudian tahun 2024 sebesar 48 miliar.
Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin S Sos MM mungucapakan “Syukur Alhamdulillah untuk DAK Fisik dari tahun ke tahun ini terus meningkat yakni mengalami kenaikan 10 sampai 15 persen,” ujarnya.
Masih dia, untuk DAK fisik Dikbudpora Kabupaten Bima tahun 2022 sebesar Rp 39 miliar. Kemudian tahun 2023 sebesar Rp 43 miliar dan tahun 2024 sebesar Rp 48 miliar. Inilah yang saya sebut peningkatan yang sangat signifikan bagi Dinas Dikbudpora dan Pemeritah Kabupaten Bima, bebernya.
“Setiap tahun anggaran DAK terus meningkat dengan jumlah SDN dan Inpres dan SMP yang direhabilitasi dan dibangun sekitar 35 sampai 40 sekolah pertahunnya,”.
Ketika disinggung ada isu Dugaan Pungutan Liar (Pungli) sebesar 1 sampai dengan 3 juta per paket, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut hanya isu saja yang segaja menjatuhkan saya dan apalagi isu tersebut isu yang sengaja menjatuhkan kredibilitas saya. “Semakin tinggi pohon semakin leluasa angin membawa isu tersebut,” tutupnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas), Khusnul yang akrab disapa oleh insan pers yang ditemui, Kamis, 08/08/24 diruangannya menagatakan bahwa "Syukur Alhamdulillah setiap tahun mengalami kenaikan 10-15 persen. Fakta itu dibuktikan dengan kucuran anggaran DAK fisik untuk Dikbudpora selama 3 (Tiga) tahun. Pagu anggaran DAK fisik tahun 2022 sebesar 39 M, tahun 2023 sebesar 43 M dan tahun 2024 ini sebesar 48 M," jelasnya
Masih Dia, namun untuk mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat dalam kaitan itu tentu saja melalui usaha dan do'a. Khusnul mengaku berbagai usaha dilakukan hingga berhasil mendatangkan anggaran DAK. Seperti melakukan pendampingan dan DESK penginputan data Data Pokok Pendidik (Dapodik) sekolah bersama 545 orang 545 SD dan SMP dalam melakukan pendampingan perbaikan data Intermediate Outcome (IO) SD dan SMP yang telah mendapat DAK fisik pada tahun tahun sebelumnya.
"Ini sangat penting karena perbaikan data sekolah tersebut menjadi salah satu penentu besaran DAK yang akan diperoleh kabupaten /kota,".
Selain itu, juga melakukan penginputan usulan prioritas sekolah rusak pada aplikasi khrisna."Nah hal ini kami lakukan bersama Tim Bappeda kabupaten Bima," ujar Khusnul.
Pada kesempatan tersebut, Khusnul pun menyampaikan berbagi upaya yang dilakukan oleh Bidang Dikdas setiap Tahun. Khusnul menyebut setiap tahun Tim Sarana Prasarana (Sarpras) Bidang Dikdas melakukan evaluasi dan perbaikan pola kerja agar menemukan pola kerja yang tepat dan efisien. Disamping itu memberikan bimbingan intens pada sekolah melalui Mitigasi per wilayah, koordinasi grup operator sekolah, serta bimbingan langsung per sekolah yang membutuhkan untuk langsung bertemu operator dinas.
Khusnul menambahkan, pada tahun 2024 ini Dikbudpora melalui Bidang Dikdas mendatangkan Tim dari Kemdikbudristek untuk menjadi narasumber dalam kegiatan Bimtek Dapodik 545 SD dan SMP di kabupaten Bima.
"Harapan yang diinginkan dengan mengundang langsung pemateri Pusat agar SD dan SMP di kabupaten Bima mendapat informasi dan bimbingan langsung dari Narsumber yang merupakan Tim Verifikasi Dapodik untuk bantuan DAK Fisik Kemdikbudristek RI,”.
"Dengan adanya upaya tersebut, capaian jumlah perolehan Dana DAK Fisik setiap tahunnya dapat dipertahankan, bahkan lebih meningkat lagi," pungkasnya.
Terkait adanya dugaan isu Pungli 1 hingga 3 juta/proyek DAK fisik yang ditender dan Penunjukan Langsung (PL). Dirinya menjawab dengan tegas bahwa hal tersebut hanyalah isu saja dan tidak benar adanya dan kami sudah melakukan klarifikasi terhadap isu yang sempat di muat oleh Media Online (Medon), tegasnya. (Syam)
COMMENTS